Entri Populer

Selasa, 15 November 2011

KASIH SANGANG

★☆★☆★Kasih Sayang, Kesuksesan, Kekayaan★☆★☆★~



Assallammu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh Bismillahirrohmannirrohim Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua. Wanita itu berkata: "Saya tidak mengenal Anda, tapi saya yakin Anda semua pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, saya pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut". Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, "Apakah suamimu sudah pulang?" Wanita itu menjawab, "Belum, dia sedang keluar". "Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suamimu kembali", kata pria itu. Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, "Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini". Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam. "Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama", kata pria itu hampir bersamaan. "Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran. Salah seorang pria itu berkata, "Nama dia Kekayaan," katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, "Sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya. "Sedangkan aku sendiri bernama Kasih Sayang. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu." Wanita itu kembali masuk ke dalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminya pun merasa heran. "Ohho... menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan." Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, "Sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen ladang pertanian kita." Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. "Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Kasih Sayang yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Kasih Sayang." Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. "Baiklah, ajak masuk si Kasih Sayang ini ke dalam. Dan malam ini, Si Kasih Sayang menjadi teman santap malam kita." Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. "Siapa diantara Anda yang bernama Kasih Sayang? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini." Si Kasih Sayang bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho..ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta. Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan. "Aku hanya mengundang si Kasih Sayang yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga?" Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. "Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Kasih Sayang, maka kemana pun Kasih Sayang pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Kasih Sayang, maka Kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta. Dan hanya si Kasih Sayang yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini." Karena hidup bukan semata-mata tentang kekayaan atau kesuksesan belaka. Tapi tentang cinta dan kasih sayang, 2 hal yang akan menuntun kita ke jalan kebenaran. Kasih sayang yang di dasarkan pada cinta karena ALLAH subhana wa Ta'ala. "Fill your life with love, so there always happiness waiting for you" "Penuhi hidupmu dengan cinta kasih, maka selalu ada kebahagiaan yang akan menantimu" salam santun n salam ukhuwah fillah Senyum santun^_^
~★☆★☆★☆★share by fivery colose: cengi★☆★☆★☆★~








Sabtu, 25 Juni 2011

GUCI

Guci
Oleh kotategal
 
Semua orang tegal pasti tahu Guci.Sebuah Obyek Wisata Di Kaki Gunung Slamet.Sebuah Objek Wisata Berupa Pemandian Air Panas yang sangat terkenal di Tegal.
Di Guci ada sekitar 10 air terjun yang terdapat di daerah Guci. Di bagian atas pemandian umum pancuran 13, agak jauh sekitar satu kilometer, terdapat air terjun dengan air dingin bernama Air Terjun Jedor. Dinamai begitu karena dulu tempat di sekitar air terjun setinggi 15 meter itu adalah milik seorang Lurah yang bernama Lurah Jedor. Sambil jalan-jalan menikmati pemandangan pepohonan pinus, Anda dapat merasakan kesejukan daerah ini.
Kalau Anda capai dan merasa tidak berminat untuk jalan-jalan, Anda dapat menyewa kuda untuk berkeliling dan melihat air terjun. Cukup dengan uang Rp 15.000 Anda dapat menikmati pemandangan tanpa merasa lelah dan sekaligus bisa belajar menunggang kuda.
Objek wisata ini biasanya ramai dikunjungi pada malam Jumat Kliwon. Banyak orang yang ngalap berkah. Konon, kalau mandi pada jam dua belas malam dengan memohon sesuatu, permohonan apapun akan dikabulkan. Kepercayaan ini sudah turun-temurun.
Bila Anda ingin merasa puas berkeliling di area wisata seluas sekitar 210 hektar ini, Anda dapat menginap di daerah ini selama beberapa hari. Ada banyak penginapan di sini, dari kelas melati sampai berbintang. Dan jangan lupa untuk membawa oleh-oleh kalau pulang. Di sini Anda membeli sayuran segar dengan harga murah seperti wortel, kol, slada air, tomat, sawi, buah pisang dan alpukat. Atau makanan kecil khasnya; sate manisan ceremai.
Cobalah, dan Anda akan merasakan kesegaran dan keindahan berlibur. Objek wisata ini terletak di kaki Gunung Slamet bagian utara dengan ketinggian kurang lebih 1.050 meter dari kota Slawi sekitar 30 km atau dari kota Tegal berjarak tempuh sekitar 40 km ke arah selatan. Di tempat wisata ini telah tersedia berbagai macam fasilitas seperti penginapan, wisata hutan (wana wisata), kolam renang air panas, lapangan tennis, lapangan sepak bola, dan bumi perkemahan.
Guci mudah dijangkau. Dari Slawi Anda bisa naik mini bus jurusan Bumi Jawa dengan ongkos Rp 5.000. Setelah sekitar tiga puluh menit, Anda berhenti di Desa Tuwel. Di situ banyak kendaraan bak terbuka menunggu penumpang menuju Guci. Anda cukup membayar kendaraan itu dengan Rp 5.000 saja. Tigapuluh menit Anda akan sampai tempat wisata yang sungguh menarik ini.
Tegal selain dikenal sebagai penghasil teh dan satenya, Tegal juga punya daerah wisata yang tak kalah dengan daerah lain yakni pemandian air panas Guci yang terkenal sejuk dan asri.
Berbatasan dengan Brebes dan Pekalongan Obyek Wisata Guci berada di kaki Gunung Slamet. Guci yang secara geografis masuk ke wilayah Kabupaten Tegal ini merupakan daerah subur yang berudara dingin. Suasana pegununungan sudah tampak ketika kita memasuki daerah kabupaten Tegal. Guci ini tepatnya berlokasi di Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.
Sebelum memasuki obyek wisata pemandian air panas Guci itu akan kita lewati daerah subur dengan pemandangan sawah, perkebunan sayur dan bawang merah akan mendominasi sepanjang kanan dan kiri jalan yang kita lalui. Rasa tak sabar ingin merasakan air yang konon berkhasiat di Guci terhibur dengan pemandangan indah dan udara sejuk itu. Jalan raya menuju Guci yang tidak terlalu ramai semakin merasuk ke dalam jiwa serta membangkitkan suasasa pedesaan nan damai.
Sekitar lima kilometer lagi menuju lokasi, tampak vila-vila atau pemondokan yang berjejer dipinggir disewakan untuk menampung para pelancong yang ingin bermalam. Tegal tidak hanya dikenal dengan Gucinya, teh pocinya tidak boleh dilupakan untuk dicicipi. Rasanya kurang afdol jika sudah sampai di Tegal tidak menghirup tehnya yang kental dan manis. Pocinya yang terbuat dari tanah liat menambah kenikmatan tersendiri.
Menurut mitos yang telah beredar selama ratusan tahun, air panas Guci adalah air yang diberikan Walisongo kepada orang yang mereka utus untuk menyiarkan agama Islam ke Jawa Tengah bagian barat di sekitar Tegal. Karena air itu ditempatkan di sebuah guci (poci), dan berkhasiat mendatangkan berkat, masyarakat menyebut lokasi pemberian air itu dengan nama Guci.
Tetapi karena air pemberian wali itu sangat terbatas, pada malam Jumat Kliwon, salah seorang sunan menancapkan tongkat saktinya ke tanah. Atas izin Tuhan, mengalirlah air panas tanpa belerang yang penuh rahmat ini. Nah, Sampai saat ini, setiap malam Jumat Kliwon, banyak orang datang dan mandi di tempat pemandian air panas ini untuk mendapat berkah. Bagi masyarakat sekitar obyek wisata ini, Guci adalah air hangat yang mengalir deras dari ujungnya, terus-menerus, tanpa henti. Kehangatan airnya dipercaya bisa menyembuhkan penyakit.
Ada sekitar 10 air terjun yang terdapat di daerah Guci. Di bagian atas pemandian umum disebut pancuran 13. Agak jauh sekitar satu kilometer, terdapat air terjun dengan air dingin bernama Air Terjun Jedor. Dinamai begitu karena dulu tempat di sekitar air terjun setinggi 15 meter itu adalah milik seorang Lurah yang bernama Lurah Jedor.
Pemandian pancuran 13 adalah lokasi yang paling banyak dikunjungi orang. Disebut begitu karena memiliki pancuran berjumlah tigabelas buah. Pemandian ini bisa dinikmati siapa saja alias tak bayar. Selain itu, berendam di pancuran tujuh merupakan alternative lainnnya. Di pancuran ini, penduduk desa Guci juga sering mandi entah untuk keperluan mencari berkat maupun untuk menyembuhkan penyakit seperti rematik, koreng atau penyakit kulit lain.
Objek wisata ini biasanya ramai dikunjungi pada malam Jumat Kliwon. Banyak orang yang ngalap berkah. Konon,kalau mandi pada jam dua belas malam dengan memohon sesuatu, permohonan apapun akan dikabulkan. Kepercayaan ini sudah turun-temurun. Jika hanya ingin menikmati pemandangan, Guci menawarkan wisata hutan. Sambil jalan-jalan menikmati pemandangan pepohonan pinus, Anda dapat merasakan kesejukan daerah ini.
Jika tidak berminat untuk jalan-jalan, Anda dapat menyewa kuda untuk berkeliling dan melihat air terjun. Dengan begitu Anda dapat menikmati pemandangan tanpa merasa lelah dan sekaligus bisa belajar menunggang kuda. Bila Anda ingin merasa puas berkeliling di area wisata seluas sekitar 210 hektar ini, Anda dapat menginap di daerah ini selama beberapa hari. Ada banyak penginapan di sini, dari kelas melati sampai berbintang.
Sesungguhnyalah objek wisata ini terletak di kaki Gunung Slamet bagian utara dengan ketinggian kurang lebih 1.050 meter dari kota Slawi sekitar 30 km atau dari kota Tegal berjarak tempuh sekitar 40 km ke arah selatan.  Di tempat wisata ini telah tersedia berbagai macam fasilitas seperti penginapan, wisata hutan (wana wisata), kolam renang air panas, lapangan tennis, lapangan sepak bola, hotel, villa dan bumi perkemahan.
Guci mudah dijangkau dari berbagai daerah. Dari Slawi Anda bisa naik mini bus jurusan Bumi Jawa. Setelah ekitar tiga puluh menit, Anda berhenti di Desa Tuwel. Di situ banyak kendaraan bak terbuka menunggu penumpang menuju Guci. Dari ditu perjalanan tigapuluh menitpun akan mengantar Anda sampai tempat wisata yang sungguh menarik ini. (rs)







. Lokasi dan Asal usul

Kalo ada yang mau berlibur ke Provinsi Jawa Tengah Kabupaten Tegal tepatnya, sedikit ke arah Selatan terdapat tempat wisata pemandian air panas yang namanya guci. Termasuk ke dalam kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal tempat ini dapat dijangkau dengan mudah.
Kalau dari arah Jakarta kita bias menggunakan kereta api atau bus dan turun di Kota Tegal. Setelah itu menggunakan angkutan arah bumi jawa dengan bus kecil (biasa disebut tuyul oleh warga setempat). Dan dilanjutkan dengan angkutan yang khusus ke obyek wisata ini.
Atau dari arah Semarang juga silakan ke arah terminal Tegal dulu.
Berada di kaki gunung Slamet dengan kondisi tempat yang berhawa dingin. Air terjun tersebut konon berasal dari wali yang menancapkan tongkatnya ke tanah untuk mencari air.

2. Khasiat
Tempat ini ramai dikunjungi oleh wisatawan karena tempat pemandiannya dijamin seger banget. Ada yang berkata kalau mandi sekali di tempat pemandian tersebut umur tampak berkurang 10 tahun lho. Jadi kalo umur 53 mandi 5 kali jadi bayi. :)
Air yang dikeluarkan pada mata air ini adalah air hangat, walaupun mengandung belerang tapi tidak berbau menyengat dan berwarna. Karena airnya hangat dan mengandung belerang jadi kalau berendam serasa dipijat-pijat seluruh badan.

3. Fasilitas dan Pemandangan

Di sekitar tempat pemandian ini ada Hotel Guci Garden Hotel dan beberapa Villa yang dapat disewa dengan fasilitas yang lumayan lengkap. Harganya relatif tidak terlalu mahal, standar untuk sewa unit villa.
Untuk daerah wisata ini selain terkenal dengan pemandiannya juga makanan manisan pepaya berwarna-warni dan buah ciremai (manisan juga).
Karena wilayah ini cukup dingin jadi banyak digunakan sebagai perkebunan. Komoditas utama yang ada di sini adalah teh. Slawi juga terkenal dengan kota teh karena banyaknya pabrik teh (Tong Tji, Sosro, Gopek, 2 Tang, dll) di sini.







4. Makanan

Makanan khas di sini tentunya yang anget2
seperti sate kambing muda (empuk banget lho), gorengan tempe (mendoan), tahu dimakan pake cabe rawit n jagung bakar . hmmmm…
Minumannya pasti teh poci (bukan merk) tapi asli teh tubruk yaitu daun teh dimasukkan ke dalam poci tanah liat terus diseduh pake air panas mendidih. Rasa yang sepet dan bau melati yang wangi enaknya.
Kalo untuk makanan kecil, seperti di tempat2 lain ada kerupuk anthor (kerupuk yang digoreng pakai pasir), dan snack2 ringan khas jajanan pasar.
Selain itu yang khas adalah manisan seperti manisan pepaya berwarna-warni dan manisan buah ciremai yang super manis.
By cengi

Obyek Wisata Guci

Merupakan obyek wisata air terjun, pemandian air panas, taman di kaki gunung Slamet. ± 27km ke arah selatan Slawi tepatnya di Kecamatan Bumijawa.Terdapat juga kebun strawberry yang bisa kita petik langsung,penginapan juga mulai banyak bermunculan sejak 5 tahun terakhir.

Sejarah Desa Guci

Pada zaman dulu sekitar tahun 1767 tersebutlah seorang bangsawan dari Keraton Demak Bintoro. Bernama Raden ARYO WIRYO merasa jenuh dengan keadaan, dengan kehidupan keraton yang seringkali terjadi konflik perang saudara dan persaingan perebutan tahta di antara sesama saudara dalam lingkup keraton, keadaan itu membuat R.Aryo Wiryo merasa jenuh dan berniat meninggalkan keraton.
Sehingga pada suatu saat beliau berangkat meninggalkan keraton dengan mengajak istrinya yang kemudian dikenal dengan Ny.Tumbu, selang beberapa tahun kemudian beliau sempat mengabdi di [[Kraton Mataram[[ pada zaman kejayaan Sultan Agung Hanyorokusumo kemudian beliau sempat pula ditugaskan oleh Sultan Agung untuk berangkat ke Cirebon pada masa itu.
Kemudian beliau kembali mengembara dengan sehingga pada suatu saat menginjakkan kaki dilereng Gunung Slamet sebelah utara dan beliau menetap didaerah tersebut yang kemudian adalah sebagai orang pertama yang membuka lahan perkampungan ditempat itu sampai banyak orang berdatangan kedaerah itu untuk berguru kepada R.Aryo Wiryo dan akhirnya menetap didaerah tersebut sehingga kemudian R.Aryo Wiryo memeberi nama tempat itu “ Kampung Keputihan “, (daerah yang masih asli tak terjamah peradaban agama selain Islam).
Suatu saat datanglah pengembara dari Pesantren Gunungjati yakni santri Syech Syarif Hidayatulloh. Sunan Gunungjati bernama Kayi Elang Sutajaya bermaksud menyebarkan agama Islam dan kemudian R.Aryo Wiryo dan pengikutnya berkenan mendalami ajaran agama islam untuk lebih memantapkan keimanan para pengikutnya.
Pada saat itu kampung keputihan sedang dilanda wabah PAGEBLUG seperti banyak tanah longsor dan penyakit gatal – gatal (gudigen, bahasa setempat)sehinggan Kyai Elang Sutajaya mengajak R.Aryo Wiryo dan warganya untuk munajat kepada Alllah SWT dengan Ritual yang sekarang dikenal dengan RUWAT BUMI dengan menyembelih kambing Kendit dan menyajikan hasil bumi seperti Pala Pendem dan syur mayur yang akan disedekahkan kepada fakir miskin dan acara ritual tersebut terjadi pada bulan Asyuro atau bualan Mukharom dan turun temurun sampai sekarang.
Pada saat munajat atau dalam adapt sekarang adalah tasyakuran Tahlilan dan Manaqib kala itu kanjeng Sunan Gunungjati berkenan hadir secara ghoib dan memeberikan sebuah GUCI Sakti yang sudah diasama dengan do’a kanjeng Sunan agar supaya penduduk Kampung Keputihan yang terjangkit wabah gatal segera meminum air guci tersebut dan pojok – pojok Kampung Keputihan agar di percikkan air Guci tersebut untuk menghilangkan kerusakan akibat bencana alam sehingga pada saat R.Aryo Wiryo berkeliling bersama Kyai Elang Sutajaya beliau menemukan sumber mata air panas dibawah sebuah Gua yang sekarang terkenal dengan nama PANCURAN 13.
Adapun Guci Sakti tersebut ditempatkan disebuah dukuh tempat R.Aryo Wiryo biasa semedi, daerah tersebut sekarang dikenal dengan nama Telaga Ada di dukuh Engang Desa Guci, sehingga karena kekeramatan guci tersebut maka Kampung Keputihan dapat pulih kembali, bebas dari Pageblug. Untuk mengabadikan peristiwa tersebut maka Kampung Keputihan diubah namanya menajadi Desa Guci. Adapun Guci Sakti tersebut sekarang ada di Museum Nasional setelah pada zaman Adipati Cokroningrat dari Brebes memindahkannya dari Desa Guci ke pendopo Kadipaten Brebes kala itu, sebab Desa Guci zaman dahulu adalah bagian dari Kabupaten Brebes.
Untuk lebih membaur dengan warga, R. Aryo Wiryo menggunakan nama samaran yaitu Kyai Ageng Klitik atau untuk lebih akrab dengan sebutan Kyai Klitik sampai sekarang penyamaran tersebut mengandung maksud sebab keturunan darah biru atau bangsawan dari kraton banyak yang diburu penjajah Belanda dan tentunya untuk lebih merakyat dan tidak ada perbedaan golongan dengan orang kebanyakan. Beliau menggunakan nama samaran tersebut sampai sekarang tidak diketahui maksud dan asal muasal makna yang sesungguhnya, beliau juga menemukan Tuk atau mata air panas lain yang sekarang terkenal dengan PEMANDIAN KESEPUHAN dan PENGASIHAN yang berkasiat untuk sababiyah berbagai penyakit kulit dan tulang dan sarana mengabulkan khajat tertentu bagi yang meyakininya. Konon kabarnya Pemandian tersebut adalah tempat untuk penjamasan atau memandikan Keris Kyai Klitik agar pamornya menjadi Sepuh sehingga tempat itu dinamakan Kesepuah dan tempat untuk memandikan pusaka – pusaka lain yang berpamor welas asih, sehingga tempat tersebut dinamakan Pengasihan. Tempat tersebut sekarang dipergunakan untuk pemandian umum yang didatangi pengunjung dari berbagai tempat.
Setelah Desa Guci semakin ramai maka datanglah seorang pengembara bernama Mbah SEGEONG dan bertapa di dalam Gua, yang sekarang terkenal dengan Gua SEGEONG terletak di sebelah selatan Pos I retribusi sekitar 350 m jaraknya. Pada saat Kyai Elang Sutajaya siar agama islam beliau sering melakukan semedi diatas sebuah bukit dan disekitar tempat itu banyak terdapat hewan badak ( warak, dalam bahasa jawa ) dan hewan – hewan tersebut bertempat didaerah itu maka Kyai Elang Sutajaya menyebutnya dengan Kandang Warak yang sekarang nama tersebut digunakan sebagai nama sebuah dukuh disebelah timur Desa Guci yaitu dukuh Pekandangan.
Adapun sejarah Desa Guci menjadi Obyek Wisata adalah bermula setelah ditemukannya sumber tersebut dan diteliti tidak mengandung racun maka pada tahun 1974 pemandian umum dibuka untuk dikunjungi dengan fasilitas yang masih alami dan belum dibuat seperti sekarang ini, wisatawan masih mandidibawah gua sumber mata air panas dan konon tempat itu juga merupakan daerah kekuasaan dayang Nyai Roro Kidul yang bertugas diwilayah sungai sebelah utara gunung slamet atau lebih dikenal Kali Gung, sejarah mengatakan dinamakan Kali Gung sebab bersinggungan dengan mata air yang Agung yakni aliran mata air panas yang melimpah sepanjang tahun, Dayang Nyai roro Kidul bernama Nyai Rantensari yang berwujud sesungguhnya adalah ]]Naga]] dan di Pancuran 13 tersebut dibuat Patung Naga untuk mengingatkan akan daya mistis yang ada dikawasan Obyek yang inti di OW Guci.
Dikawasan tersebut juga terdapat Pohon Beringin dan Pohon Karet yang sudah ratusan tahun yang konon ditanam oleh keturunan Kyai Klitik yang bernama Eyang Sudi Reja dan Mbah Abdurahim pada tahun 1918. Dengan maksud agar dearah tersebut kuat dan tidak longsor dan rindang. Sampai sekarang Desa Guci dan Dukuh Pekandangan Desa Rembul merupakan desa yang ketempatan Obyak Wisata yang masih menyimapan misteri kegaibanya sebab merupakan poeninggalan para wali terdahulu penyebar agama islam, dan masih banyak tempat – tempat yang menyimpan sejarah seperti petilasan Kyai Mustofa dan makamnya di Pekaringan berjarak 5 KM dari Desa Guci, Kayi Mustofa adalah seorang ulama keturunan kanjeng Sunan Gunungjati yang siar Islam kemudian bertapa di Desa Guci pada zaman cucu Kyai Klitik.
Ulama inilah yang memberi nama air terjun disebelah atas Pemandian Pancuran 13 yaitu Curug Serwiti sebab banyak muncul burung serwiti dan diatas curug itu ada lagi sebuah curug yang indah bernama Curug Jedor yang tidak pernah diketahui asal muasal nama tersebut.
Demikian sejarah singkat Desa dan Obyek Wisata GUCI yang dimiliki oleh dua kecamatan yaitu Kecamatan Bumijawa dan Kecamatan Bojong. Data ini bersumber dari penuturan Leluhur dan Babad tanah jawa dari keturunan Raden Fatah.


Jumat, 24 Juni 2011

AYAH

4 U DAD…..
Ayah; Abah; Babe; Bapak; Dady atau apalah merupakan.. satu ungkapan dan satu kata yang begitu berarti saya dan mungkin anda karena tanpa ada sosok ayah nggak akan mungkin saya ada dan bisa seperti ini, begitu besar pengorbanan seorang ayah untuk bisa menjadikan sang anak menjadi harapan, dambaan dan juga penerus cita-cita, aku begitu terhanyut jika mendengar lagu Titip Rindu Untuk Ayah dari Ebiet G. Ade, yang kurang lebih liriknya begini :

Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa; Benturan dan hempasan terpahat di keningmu; Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras ; namun kau tetap tabah hm...; Meski nafasmu kadang tersengal; memikul beban yang makin sarat; kau tetap bertahan dan seterusnya; terbayang dalam angan-ku sosok ayahku yang kini jauh dan semakin hari makin tua dan rapuh; tapi aku tetap bangga dan salut dengan Ayah-ku, tanpa beliau aku tidak bisa seperti sekarang ini, terima kasih Ayah...

Dan yang begitu menyentuh relung hati jika dengar lagu dari Didi Kempot yang menggambarkan sosok seorang Bapak yang berjuang demi anak-anaknya yang syair lengkapnya berikut ini :

rambut wis ra ireng wis maleh rupane; ireng dadi putih saiki-ne; dino tambah dino umur tambah tua; nanging kayo-koyo ora diroso; ngadek dadi cagak nyonggo piringine anak; mempeng kerja ora mikir rogo

paribasan umur wis akeh cacahe; nganti bingung anggon-ku ngetung-e; bapak-bapak tekadmu kuwi tak puji; bapak-bapak kowe koyo senopati,

bapak-bapak panasmu ngungkuli geni; bapak-bapak keno angin saya ndadi; senajan kowe uwis tuwo nekat mempeng kerja; nyambut gawe kanggo nguripi keluarga

bapak sanajan umur-mu wis tuwo; nanging tekadmu bisa kanggo tulodho; aku anakmu mung biso memuji; muga-muga bapak tansah pinaringan bagas waras saking Gusti Kang Maha Kuasa kulo pak anak Sampeyan;

Syair diatas menggambarkan perjuangan sosok seorang ayah dalam upaya membesarkan dan memberikan yang terbaik pada anak-anaknya tanpa memperhatikan tubuhnya yang mulai dimakan usia, dimana sosok Bapak digambarkan seperti senopati PAHLAWAN bagi anak-anaknya yang apa-pun akan beliau lakukan demi sang anak.

Bahkan sewaktu kita masih didalam kandungan-pun sosok Ayah sudah merencanakan segala sesuatu untuk kita; dan dengan ikhlas dan rela hati dan penuh kesabaran merubah rencana itu jika kelak tidak sesuai dengan keinginan anak-nya.

Dan disaat aku rasakan menjadi seorang ayah aku tersadar akan berat-nya jadi seorang ayah (walau tidak seberat seorang Ibu) dan tidak berlebihan jika memiliki angan-angan dan harapan bahwa:

Anak-anakku kelak harus memiliki lebih banyak kesempatan daripada aku; dan lebih sedikit kesulitan yang dihadapi; tidak terlalu tergantung pada siapapun; akan tetapi akan selalu merindukan dan membutuhkan kehadiranku;

Yang pada nantinya aku hanya ingin berpesan pada anak-anakku bahwa kalau kau ingin mendapatkan pedang yang tajam dan berkwalitas tinggi, janganlah mencarinya dipasar apalagi tukang loak, tapi datang dan pesanlah langsung dari pandai besinya. begitupun dengan cinta dan teman dalam hidupmu,jika kau ingin mendapatkan cinta sejatimu kelak, maka minta dan pesanlah pada YANG MENCIPTAKANNYA.

Dan pada anak lelakiku aku hanya bisa berpesan jadilah lebih kuat dan tegar daripadaku, pilihlah ibu untuk anak-anakmu kelak wanita yang lebih baik dari ibumu , berikan yang lebih baik untuk menantu dan cucu-cucuku, daripada apa yang yang telah ku beri padamu;

Untuk anak gadisku aku berpesan jangan cengeng meski kau seorang wanita, jadilah selalu bidadari kecilku dan bidadari terbaik untuk ayah anak-anakmu kelak! laki-laki yang lebih bisa melindungimu melebihi perlindungan Ayah, tapi jangan pernah kau gantikan posisi Ayah di hatimu.

Setuju dengan yang aku peroleh dari seorang teman tentang bagaimana sosok Ayah bagi anak-anak-nya; Dan aku-pun merasakan bahwa sosok Ayahku selama ini adalah :

Seorang Ayah bersikeras dan bersikukuh bahwa anak-anaknya nanti mesti berperilaku, bertindak dan bersikap lebih baik daripadanya dulu.... Ayah bisa membuat anaknya percaya diri... karena beliau percaya pada kita; Ayah tidak mencoba menjadi yang terbaik, tapi beliau hanya berusaha untuk berbuat dan memberikan yang terbaik; dan yang paling penting adalah Ayah tidak pernah menghalangi kita untuk mencintai Allah SWT Tuhan Seru Sekalian Alam, dan bahkan beliau akan membentangkan seribu jalan agar kita dapat mencapai dan merengkuh cinta-Nya, karena; beliau-pun mencintai kita karena cinta-Nya

Jazakallah bil jannah semoga Allah SWT mengganti semuanya dengan menempatkan sosok Ayah pada surga-Nya kelak, amiiin; yang tentunya untuk saat ini aku akan mencoba untuk terus berbakti, tidak pernah akan mengecewakanmu... Ayah....karena hanya itu yang aku bisa...